WELCOME WITH US

Komunitas Instant Page, [04.05.21 20:11]
ASSALAMUALAIKUM SELAMAT DATANG SAHABAT SUKSES SALAM INDONESIA SEHAT DARI KAMI AMARTHA GROUPS
goparipung Amartha, [04.05.21 20:12] Sricpt HTML Iki

4 Okt 2012

RENUNGAN HATI

RENUNGAN HATI DANAU TAMBLINGAN

Danau Tamblingan adalah sebuah danau yang terletak di lereng sebelah utara Gunung Lesung, kawasan Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali. Danau Tamblingan bukan merupakan kawasan wisata layaknya Beratan namun lokasi ini merupakan kawasan religi, dengan situasi alam yang memiliki kekuatan spiritual religi batin tersendiri.


 Saat ini Danau Tamblingan mengalami bencana luapan banjir hinga pemukiman bahkan bangunan Pura menjadi tenggelam oleh genangan Danau Tamblingan yang kian tahun semakin meninggi.

Menurut informasi sebenarnya kondisi saat ini menyebabkan banyak pura-pura tua yang tenggelam dibawah permukaan air, saat ini pura-pura tersebut tinggal lah cerita dari penduduk setempat.

Kondisi Fisik Danau Tamblingan
Danau Tamblingan merupakan cekungan alam, yang terbentuk dari bentukan kaldera besar. Danau ini tidak memiliki system outlet seperti kedua danau kembar lainnya (Beratan dan Buyan), karena :
  • sebelah utara merupakan bukit yang membatasi tampungan Danau Tamblingan dengan tampungan Danau Buyan, dengan isian lahan Hutan Tanaman Keras perbukitan, 
  •  sebelah timur merupakan perbukitan hutan yang masih alami dan di bagian lereng bawah terdapat bangunan pura yang sudah tergenangi oleh luapan genangan Tamblingan.
  •  Lokasi danau sebelah selatan merupakan lahan datar yang cukup luas dimana dahulunya digunakan sebagai tempat pemancingan dan tempat lokasi perkemahan. Lokasi inilah sekarang menjadi lokasi pemukiman dan Pura besar yang tenggelam oleh peninggian muka air danau. Lahan lokasi bagian selatan digunakan oleh penduduk yang rumahnya saat ini tenggelam sebagai tempat tinggal sementara (ungsian).
  • Sebelah barat adalah lereng terjal bebatuan keras yang ditumpangi oleh tanaman kayu besar dengan akar yang menjulur panjang. Bagian atas dari bukit lereng ini merupakan lahan yang dikembangkan oleh penduduk sekitar sebagai tempat budidaya tanaman bunga. Di perairan danau sebelah barat ditemukan adanya pemompaan air untuk aktifitas budidaya tersebut. 
  • Kondisi masyarakat penghuni danau yang sekarang mengalami musibah rumahnya tenggelam, adalah sangat memprihatinkan. Ungsian yang kondisinya kumuh sarana air bersih untuk mandi dan cuci menggunaan air danau,  memiliki MCK yang buruk hunian sementara yang lembab terbuat dari terpal kayu dan kerdus sisa. Dimana aktifitas ungsian ini lama kelamaan dikhawatirkan akan menambah bencana bagi kelestarian Danau Tamblingan sendiri. Kecintaan mereka teradap lokasi religi inilah yang membuat mereka betah tetap tinggal di kawasan ini.
Pada Bulan Juni akibat hujan musim basah yang terjadi Danau Tamblingan mengalami luapan Banjir hingga pada elevasi +1220 m, menggenangi pemukiman penduduk dan pura sebelah selatan, pura sebelah timur. Berdasarkan pengamatan dari bentuk topografi tampungan Danau Tamblingan ini, kondisi normal muka air Danau adalah kurang lebih pada elevasi +1213 m. Maka disimpulkan bahwa hujan Bulan Juni hujan musim basah memberikan dampak kenaikan muka air danau secara cepat setinggi 7 m.
Laju kenaikan banjir di Danau Tamblingan yang cepat ini selain disebabkan oleh perubahan klimatologi curah hujan yang tinggi, periode waktu hujan yang polanya sudah berubah ini, juga disebabkan oleh adanya perubahan fungsi lahan DAS Danau Tamblingan. Berdasarkan peninjauan perbandingan peta penggunaan lahan Bakosurtanal tahun 1993 dan penginderaan jarak jauh menggunakan citra satelit Landsat didapati perubahan penggunaan lahan : à lahan hutan dan pemukiman secara berurut menurun sebesar : 1.2% dan 0.2%, sedangkan perkebunan, rerumputan, dan tanah ladang mengalami peningkatan sebesar : 0.25 %, 0.56%,dan 0.16%.
Perubahan penggunaan lahan tersebut memberikan dampak terhadap beban inflow debit, sedimen dan unsur pencemar danau memiliki potensi peningkatan. Hal ini berakibat terhadap resiko banjir  danau semakin besar, peningkatan inflow sedimen danau yang mengakibatkan pendangkalan danau, peningkatan pencemaran  polutan organik memberikan dampak adanya peningkatan kesuburan danau, untuk parameter total N belum mencapai level subur yaitu dengan kandungan total N sebesar 0.29 mg/lt sedangkan untuk parameter total P pada level Mesotropik. Tingkat kesuburan perairan danau ini haruslah segera dilakukan pencegahan, karena semakin subur danau maka kompetisi biota danau menjadi tinggi yang berakibat banyaknya ikan yang mati, perairan danau dipenuhi oleh tanaman air seperti alga sehingga perairan menjadi berwarna hijau. Resiko lainnya adalah hasil oksidasi parameter N dan P diperairan danau mengakibatkan kualitas air menjadi buruk berwarna hitam pekat.
Danau Tamblingan memiliki kelas baku mutu air sesuai dengan PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2001, kelas baku mutu air Danau Beratan untuk parameter DO adalah Kelas III, Parameter BOD masuk Kelas IV, Parameter total Phosphat masuk pada Kelas I, Parameter NO3 pada Kelas I, Parameter NO2 pada kelas I.
Perubahan penggunaan lahan DAS danau memberikan dampak peningkatan luasan lahan yang mengalami tingkat kekritisan lahan terhadap erosi meningkat hingga kelas kekritisan lahan kelas III-IV, yaitu lahan sebelah timur dan sebelah selatan danau.
RENUNGAN HATI


Danu Tamblingan ini merupakan anugerah besar Illahi yang diberikan kepada masyarakat Bali khususnya dan seluruh rakyat Indonesia pada umumnya, dimana suatu tempat yang memiliki kekuatan Rohani Religi tersendiri dibandingkan dengan tempat tempat lainnya.  Danau Tamblingan saat ini membutuhkan kepedulian kita untuk menjaga, melindungi dan melestarikan kekayaan ini Danau Tamblingan. Ajaran leluhur Bali --> Tri Hita Karana yang mengajarkan ilmu tentang hubungan manusia dan manusia, hubungan manusia dan lingkungan dan dipertanggungjawabkan kepada Tuhan. Sebagai sikap yang bertanggungjawab kepada Tuhan atas bencana yang terjadi di Danau Tamblingan ini adalah salah satunya menjaga memelihara dan melindungi kelestarian danau, sebagai tindakan kongkrit adalah Tindakan Konservasi
 Untuk penanganan dan pelestarian Danau Tamblingan ini terdapat 5 aspek Konservasi yang sedikitnya harus dilakukan yaitu :
  1. Perencanaan Konservasi Berbasis Peningkatan Beban Banjir Limpasan Akibat Perubahan Fungsi Kawasan Lahan
  2. Perencanaan Konservasi Berbasis Penurunan Kemampuan Resapan Akibat Perubahan Fungsi Kawasan Lahan
  3. Perencanaan Konservasi Berbasis Peningkatan Beban Erosi Lahan dan kelas kekritisan lahan akibat Perubahan Fungsi Kawasan Lahan
  4. Perencanaan Konservasi Berbasis Peningkatan Beban Inflow Debit
  5. Perencanaan Konservasi Berbasis Peningkatan Beban Inflow Sedimen dan inflow kandungan polutan bahan pencemar.

Pada wilayah lahan DAS Danau Tamblingan penanganan Konservasi berbasis laju limpasan permukaan lahan DAS, yaitu :
  1. Sebelah Timur dilakukan penanaman tanaman air dan rumput untuk menghambat laju limpasan air permukaan masuk cepat kedalam danau, mengingat areal lahan ini saat ini merupakan kawasan religi tempat acara sembayang masyarakat sekitar maka penanaman tanaman air dan rerumputan di lokasikan di areal lahan kering sedikit diatas bantaran Danau Tamblingan. Dan alur-alur melintang penangkap aliran air dari atas lereng lahan sebelah timur danau, ditambahkan dengan bangunan hole Under Box Drainage.
  2. Pembelokan trase saluran drainase di wilayah dekat pemukiman (saat ini merupakan lahan pengungsian) ke areal lahan sebelah timur dan di tampung masuk pada kolam penampungan air Drainase berupa WetLand yang didirikan dilahan kosong sebelah timur Danau Tamblingan.
  3. pembuatan penangkap aliran air dari bagian lereng lahan sebelah timur untuk di tahan agar tidak masuk menuju danau, berupa pembuatan alur-alur yang melintang arah lereng. Tujuan pembuatan alur melintang ini adalah menghambat dan meresapkan aliran air limpasan yang berasal dari lereng lahan sebelah timur Danau Tamblingan.
  4. erosi lahan yang terjadi yaitu :
  5. Lahan sebelah timur Danau Tamblingan dilakukan proteksi perakaran pada  lahan lahan yang memiliki tingkat curam yang tinggi, dengan struktur batuan yang ditumpuk untuk melindungi area perakaran pohon menjadi lebih kuat dan tidak mudah terbawa oleh laju erosi
  6. Dilakukan penanaman kembali pada areal lahan sebelah timur danau yang sudah terbuka.
  7. Sebelah barat danau terjadi peningkatan laju erosi karena adanya pembukaan areal lahan untuk kegiatan kebun tanaman bunga, penanganan konservasi disini adalah pengarahan kepada masyarakat sekitar khususnya pemilik kebun untuk melakukan pengolahan lahan yang baik, memberikan bangunan protek agar tanah di lahannya tidak mudah tererosi seperti pemasangan plengsengan dan pembuatan saluran drainase alami.
  8. Danau Tamblingan tidak memiliki system outflow maka resiko kenaikan muka air Danau akan terus hingga tahun tahun mendatang, berdasarkan hal tersebut maka dibutuhkan perencanaan sistem Outflow yang tepat di Danau Tamblingan. Sistem outflow yang diusulkan adalah dengan memberikan tambahan kontruksi berupa interconnection tunnel yang diletakkan pada elevasi tampungan Normal yaitu + 1213 m yang akan dihubungkan sebagai inflow Danau Buyan. Berdasarkan hasil perhitungan simulasi andalan 80% tampungan Danau Tamblingan didapatkan jumlah air yang bisa dimanfaatkan adalah sebesar 0.028 m3/det. Jumlah volume air layanan ini dapat digunakan untuk melayani kebutuhan air bersih minum untuk 4043.8 KK atau untuk kegiatan pertanian sawah seluas 23.4 ha. Volume debit ini juga dapat digunakan untuk kebutuhan flushing sedimen Danau Buyan. skala perencanaan jangka panjang dengan volume yang sangat besar, debit tersebut dapat dialirkan dengan menggunakan system outflow yang terhubung secara series antara 3 danau yaitu Danau Tamblingan à Danau Buyan à Danau Beratan, sehingga terbentuk satu mekanisme hidrologis yang terkoneksi antar ketiga danau tersebut.
Dimana perencanaan dan pembangunan di Bali harus berpegang teguh pada Konteks teknis pembangunan di Bali adalah sebagai berikut : Natural = segala sesuatu harus alami,,Culture = sesuai budaya masyarakat,Struktural = bangunan harus aman

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ROAD SUMBAWA

Bulan Januari team Amartha melakukan road to sumbawa dompu dan bima. Perjalanan ini adalah untuk melakukan Ritial Bendungan,diantaranya adal...