WELCOME WITH US

Komunitas Instant Page, [04.05.21 20:11]
ASSALAMUALAIKUM SELAMAT DATANG SAHABAT SUKSES SALAM INDONESIA SEHAT DARI KAMI AMARTHA GROUPS
goparipung Amartha, [04.05.21 20:12] Sricpt HTML Iki

28 Feb 2012

Ide Judul Skripsi Tesis For WRE



Berdasarkan perhitungan teoritis dan pemodelan yang sudah dilakukan yaitu besarnya sebaran pola hujan, besarnya runoff lahan, dan potensi rerata debit sungai, BAGAIMANA ?

26 Feb 2012

PASURUAN KEBONCANDI

PASURUAN KEBONCANDI RAWAN TERJADI KEKRITISAN AIR BAWAH TANAH



Fakta dalam waktu 20 tahun, pengambilan air tanah jumlahnya meningkat dari 97 menjadi 735 sumur bor atau lebih dari 7 kalinya. Sebaliknya, debit yang keluar menurun dari 62,5 juta meter kubik pada tahun 1996 menjadi 47 juta meter pada tahun 2007 atau menjadi empat per limanya. Muka air tanah tertekan (pisometrik) di wilayah Kabupaten Pasuruan yang diamati sepanjang rentang tahun 1990 sampai dengan tahun 2008 mengindikasikan penurunan muka air tanah antara 0,20 hingga 14,20 meter atau identik dengan laju kecepatan penurunan muka air tanah antara 1,20 hingga 78,90 centimeter per tahun. Sementara ini dijumpai adanya kedudukan muka air tanah dengan titik terdalam mencapai 67 meter BMT

Berdasarkan fakta-fakta di atas bisa disimpulkan bahwa cadangan air tanah di Kabupaten Pasuruan terus-menerus menurun sejalan dengan kenaikan jumlah kebutuhan air baik oleh domestik maupun industri, yang sempat kami lakukan analisa model yakni di DAS K. Kedung,yang merupakan aliran sungai yang melewati wilayah administrasi : Desa Bayeman, Desa Brambang, Desa Keboncandi, Desa Krisikan, Desa Tebas, Desa Tenggilisrejo, Desa Wonojati, di Kecamatan Gondangwetan, Desa Mendalan, Desa Kandung di Kecamatan Winongan, Desa Pandanrejo di Kecamatan Rejoso.

Fakta terkait dengan keperluan irigasi, para petani membutuhkan ketersediaan air secara terus-menerus terutama pada saat menanam padi. Jaminan atas debit air ini belum diperoleh dari dinas terkait, lain halnya juga karena fakta bahwa Pasuruan adalah memiliki ABT (Air Bawah Tanah) yang besar sehingga petani berupaya untuk bertanam padi sepanjang tahun. Upaya itulah yang menjadikan dasar untuk sekelompok petani melakukan pengeboran, maka petani petani lain yang beranggapan dan berkeinginan serupa juga melakukan hal yang sama. Demikian seterusnya hingga banyak sekali air tanah yang diekploitasi.

Pada sektor industri, terdapat lebih dari 60 industri besar yang melakukan pengeboran di Kabupaten Pasuruan dan ditengarai terdapat perusahaan yang memiliki hanya satu ijin namun pada kenyataannya melakukan pengeboran lebih dari satu titik bor. Kenyataan lain menyebutkan bahwa terdapat aktivitas dunia usaha yang telah berjalan sekian lama, sedangkan ijin pemboran belum ada.

Untuk Domestik :

Fakta pelayanan air bagi kepentingan domestik, seperti halnya yang terjadi di berbagai tempat di belahan lain di Indonesia prosentasi pelayanan PDAM Kabupaten Pasuruan berada di bawah 50%. Dari 24 kecamatan yang ada, hanyalah 7 kecamatan (Kecamatan Prigen, Kecamatan Purwodadi, Kecamatan Pandaan, Kecamatan Gempol, Kecamatan Purwosari, Kecamatan Tutur dan Kecamatan Bangil) yang mendapatkan prosentasi pelayanan lebih dari 50%, sedangkan yang lain masih sangat kurang, bahkan ada yang belum mendapatkan pasokan sama sekali. Akibat kondisi pelayanan yang tidak merata ini memicu pengeboran illegal yang dilakukan penduduk untuk memenuhi kebutuhan domestiknya meskipun hal ini tidak dilakukan atas nama perorangan. Namun bukan semata juga alasan tidak ada pasokan air bersih dari Pemerintah atau PDAM namun memang dengan pengeboran sendiri atau kelompok tidak dikenakan biaya langganan yang tinggi. Sehingga pengambilan ABT di wilayah Pasuruan ini sangatlah Besar jumlahnya.

Berdasarkan karakteristik jenis tanah, penutup lahan, dan karakteristik lapisan batuan pada wilayah lahan DAS Sungai sekitar AQUA Kecamatan Keboncandi DAS K. Palembon maka dalam pemodelan spatial hidrologi mendapatkan simulasi hasil pemodelan tentang rerata potensi kemampuan volume air tanah setiap tahunnya adalah sebesar : 77,784,295.34 m3/tahun H2O untuk seluas lahan DAS : 13625.8125 ha, dengan intensitas isian air tanah sebesar 664 mm/tahun. Berikut ini adalah pola kemampuan Intensitas isian Air tanah untuk masing-masing wilayah lahan DAS K. Palembon:



Total volume potensi air tanah untuk tiap tahun adalah terbesar pada tahun 2006 dan 2009 yaitu secara berurutan adalah 100,6 juta m3/tahun dan 100,10 juta m3/tahun. Dimana pernah mengalami degradasi isian air tanah pada tahun 2000 akibat pola hujan tahun tersebut adalah musim kering, yang berdasarkan data hujan pada wilayah DAS K. Palembon Pabrik Aqua Keboncandi.


CONTOH Analisis Kekritisan Pemakaian Desa-desa Keboncandi DAS K. Palembon Berbasis Batas Wilayah Administrasi :

Wilayah Kecamatan Gondangwetan DAS K. Palembon


Desa Brambang



Berdasarkan hasil di atas, maka dapat disimpulkan bahwa wilayah Desa Brambang DAS K. Palembon dalam kondisi waspada dengan nilai perbandingan potensi dengan pemanfaatan air tanah yang kecil. 
Dan Masih banyak lagi analisa wilayah pasuruan lainnya, namun akhir kata mari kita mulai mempedulikan lingkungan kita untuk Esok demi Bangsa Indonesia dan anak Bangsa ini.   

EFEK DAMPAK PEMANASAN GLOBAL

Seuatu bagian kecil Dari AMARTHA :
Sedikit Penulisan tentang Selingkup Pandangan tentang Pemanasan Global.
http://www.mediafire.com/file/jjzumlmnglm/EFEK PEMANASAN GLOBAL.ppt
Mari Kita Tingkatkan kemauan tekad dalam pengembangan pengetahuan bersama sama untuk kepentingan kelestarian alam ini.
Salam AMARTHA

25 Feb 2012

Siklus Hidrologi Dan Logika Pemodelan


AVSWAT 2000 merupakan program pemodelan yang dirancang untuk melakukan simulasi pemodelan hidrologi, dengan pendekatan pendekatan data-data empiris stokastik dan data-data nilai konstanta. Untuk memudahkan memahami pola kerja AVSWAT 2000 ini yakni dengan cara membandingkan dan memahami antara pola data yang di butuhkan oleh SWAT dengan siklus hidrologi di alam ini.
SIKLUS HIDROLOGI
POLA DATA SWAT
1. Kejadian Hujan
1. Data Hujan dan Lokasi Stasiun Hujan
2. Hujan jatuh Kepermukaan Bumi, sebagai aliran permukaan yang mengalir di atas permukaan dengan jenis lahan yang berbeda-beda yaitu tataguna lahannya/land cover/land use, dan jenis tanahnya. Dimana pergerakan tersebut mengalir dan menggerus material material yang dilewatinya.
2. Peta Topografi : Olahan data peta ini akan menghasilkan nilai nilai slope lahan/kelerengan. Dengan nilai tersebut maka dapat ditentukan arah dan besar aliran yang akan mengalir di atasnya. (ingat : besaran aliran air dipengaruhi oleh kemiringan/slope)
3. Pada proses aliran permukaan juga terdapat proses lainnya yang terjadi secara bersamaan yaitu sering disebut dengan proses infiltrasi yaitu meresapnya air kedalam tanah, dan mengisi kapasitas tampung tanah hingga akhirnya kapasitas tanah tersebut mencapai tingkat jenuh, sehingga terjadi limpasan di permukaan (run off), pergerakan air tersebut juga akan mengisi cekungan cekungan permukaan alam yang di lewatinya.
3. Peta Tataguna Lahan : Olahan data peta ini akan menghasilkan nilai nilai konstanta penutup lahan, dimana nilai tersebut menjadi factor parameter hambatan aliran atau sering disebut sebagai angka kekasaran dapat berupa nilai n manning atau koefisien lahan lainnya seperti CN/Curve Number pada methode SCS. (ingat formula manning V= 1/n R2/3S1/2 dimana kecepatan aliran di pengaruhi angka n manning)
4. Pergerakan air tersebut akan berakhir pada suatu tampungan yaitu laut dengan diawali mengalir pada jaringan jaringan sungai.
4. Peta Jenis Tanah : Olahan data peta ini akan menghasilkan nilai nilai konstanta untuk perhitungan kemampuan resapan/infiltarsi dan nilai nilai konstanta erodibilitas tanah/ kemampuan tahan terhadap erosi nilai K, nilai nilai kandungan tanahnya seperti sifat kimia tanah dan tekstur fisik tanah.
5. Sumber inflow daripada aliran yang ada di sungai adalah limpasan permukaan dan simpanan air tanah.
5. Peta Jaringan Sungai dan Dimensi Sungai
6. Data Ground Water/Air Tanah
6. Semua proses pergerakan air baik itu di permukaan maupun di dalam tanah akan mengalami proses yang di namakan evapotranspirasi/penguapan yaitu proses terangkatnya air dari daratan maupun tampungan ke udara. Dan pada akhirnya kembali proses hujan akibat proses kondensasi
7. Data Klimatologi (suhu, penyinaran matahari, angin) dan Lokasi Stasiun Klimatologi

Data Tambahan

a. Data Manajemen Lahan/PPT

b. Data Statistik Pembangkitan Data Hidroklimatologi

Gambar 1.2 Siklus Hidrologi, Data Dan Hasil Pemodelan Swat

PEKERJAAN 2009

Pada Tahun 2009 ini, temen temen Amartha sedang sibuk mengerjakan beberapa pekerjaan konsultanan yaitu :
1. Model TES Bendung Peureulak (tEGUH p2003, gOPAR 98)
2. Updating Data Base SWS Propinsi Bengkulu (Sis P2002, Yudha Ambon P2002, Yudha
Jaran P98)
3. Pola SWS Paguyaman Gorontalo (Kharis P2003, Bayu P 2003)
4. Studi Pola SWS Belawan Ular Padang Medan Sumatera Utara (Teguh P2003, Gopar P98)
5. Pola sebaran Panas / Thermal PLTU Lombok (Sis P2002, Yudha Ambon P2002, Yudha
Jaran P98)


Kami dari team AMARTHA memberitahukan 5 point diatas adalah bukan untuk Show Up Diri belaka, namun melainkan bagi temen temen WRE Yang Interest judul dan tema tersebut untuk skripsi mungkin....
Tema Apa yang bisa di ambil dari pekerjaan ityu ?
1. Studi Pola Banjir DAS
2. Studi Tingkat Kekritisan Lahan DAS
3. Konservasi SDA Kuantitas dan Kualitas Air
4. Studi model numerik sungai dan rekayasa sungai (HEC RAS, SMS, Atau program
Hidrolik lainnya)
REFERENSI STUDI SEJENIS :
1. Skripsi OOK P2002 (Pola Banjir)
2. Skripsi Fauzan / Duro 2002 (Pola Banjir)
3. Sinta P 2002 (Konservasi Lahan Terhadap Sedimen Sungai)
4. DEVI P2002 (Konservasi Kualitas Air)
5. ANdis (Konservasi Lahan)
6. Nedy Hidayat P 2003 Tesis (Evaluasi Tataruang)
7. Teguh P 2003 (Studi Konservasi Lahan Terhadap Evaluasi Jaringan Drainasi)

AMARTHA Groups


AMARTHA adalah satu perkumpulan : Groups
yang didirikan pada Tanggal 29 Desember 2008. AMARTHA dimotori oleh 11 orang ahli professional muda, yakni 6 alumni jurusan Pengairan 2 orang jurusan Sipil dan Planaologi. AMARTHA berdiri dengan dilatarbelakangi oleh keinginan membuka Swausaha di bidang jasa konsultan untuk tujuan keinginan memberikan sumbangsih pemikiran dan keahlian yang dapat berperan aktif di dunia konsultan teknik.


Keanggotaan kami sebelumnya sudah mengenyam pengalaman di dunia jasa konsultan selama 4 tahun, di berbagai bidang pekerjaan Studi dan Perencanaan teknis dan rekayasa, sehingga keberadaan Group ini makin mantap dan solid guna menghadapi berbagai tantangan pekerjaan yang dipercayakan oleh rekan kerja (klien).


KEANGGOTAAN
Amartha dimotori oleh 11 orang ahli professional muda, yakni 9 alumni jurusan Pengairan 2 orang jurusan Sipil dan Planaologi. AMARTHA didrikan dengan struktur organisasi sebagai berikut :
KETUA : BAMBANG PARI PURWANTO ST.MT
KAHLIAN KHUSUS : River Basin Eviromental And Manajemen

WAKIL : YUDHA PRIYANTO ST
KEAHLIAN KHUSUS : Water Distribution Analyse

TIM LAPANGAN : TEGUH PRIHANTO ST
KEAHLIAN KHUSUS : GIS Hidrology Model

KOORD. STUDIO : AZWAR KHARIS FADILLAH ST
KEAHLIAN KHUSUS : Irigasi dan Perencanaan Bangunan Air

ANGGOTA :
BAYU WICAKSONO ST (Keahlian Khusus : Water Distribution Analyse)
FAUZAN ST (Keahlian Khusus : GIS Hidrology Model)
NEDY HIDAYAT ST.MT (Spatial Analyst)
MARTURIAWAN KP ST (Keahlian Khusus : Hidrolika Model)
ROHMAT WIDYO RINANTO ST (Keahlian Khusus : Analisis Hidrologi )
ANDIRA REO SAPUTRA ST (Keahlian Khusus : Perencanaan Kota)
BAMBANG ARDI ST (Keahlian Khusus Konstruksi Bangunan Sipil)

Dari Kami :
Berawal Mula
Hanya Fenomena
Saat Bertanya Tiba
Mengundang sebongkah
Harap Mampu Menjawab
Mencoba dan Menguji Coba
Simulasi rangkaian teranalisa
Terus menerus berkelana
Berhenti mati tak berjiwa
AMARTHA yang bercita berperan serta
Pengembangan since untuk perjuangan Bangsa

ROAD SUMBAWA

Bulan Januari team Amartha melakukan road to sumbawa dompu dan bima. Perjalanan ini adalah untuk melakukan Ritial Bendungan,diantaranya adal...